Rabu, 01 Februari 2017

PEMBANGUNAN BISNIS DARI MODAL PESANGON 62 YEN

      Untuk membantu meringankan beban keluarga yang mengalami kebangkrutan,di usia 9 tahun ia dikirim ke Osaka untuk menjadi pembantu rumah tangga dan merawat anak majikan dengan gaji 10 sen perbulan.Sekalipun masih anak-anak,ia sangat rajin dan bertanggung jawab.Beranjak remaja,ia ingin bekerja.Dengan bantuan mantan majikan,ia mendapatkan pekerjaan di pabrik sepeda sebagai teknisi.Di tempat barunya ia mau melakukan apa saja tugasnya walau itu diluar tugasnya sebagai teknisi,seperti:melayani pelanggan,memperbaiki sepeda,menolong membelikan rokok,menanggapi keluhan,melayani pembelian,dsb.Sikapnya yang terbuka menerima segala beban membuatnya mengerti cara mengelola usaha.
     Karena ketertarikannya pada trem listrik,di usia 16 tahun ia pindah ke pabrik Osaka Electric Light bertugas sebagai perbaikan kabel.Dua tahun bekerja ia memutuskan untuk sekolah malam di Kansai school of commerce and Industry.Dia pun bekerja sambil belajar.Kariernya terus meningkat hingga di usia 22 tahun ia dipercaya sebagai penguji para mandor.
      Setelah 7 tahun lamanya bekerja,ia pun merasa sudah cukup menguasai kelistrikan.Ia pun memutuskan berhenti dan memulai usaha sendiri.Saat itu tabungannya hanya sebesar 20 yen (Rp.2.000,-) dan dia hanya mendapat pesangon sebesar 42 yen (Rp.4.200,-).Total uang yang ia miliki hanya 62 yen (Rp.6.200,-).Akhirnya dengan uang sebesar itu ia memulai bisnis di rumah kontrakan yang berukuran sekitar 40 meter persegi.

Apakah yang bisa dilakukan dengan modal 62 yen?

    Dengan modal sekecil itu,dia pun mencoba merintis perusahaan yang nantinya menjadi cikal bakal panasonic.Dia adalah Konosuke matsushita yang merupakan pendiri Panasonic coorporation.Kini panasonic merupakan produser elektronik terbesar di Jepang.Perusahaan yang didirikannya pada tahun 1918 ini oleh Forbes Global 500 ditempatkan di peringkat 59 perusahaan terbesar di Dunia dan masuk dalam 20 perusahaan terbesar di bidang semi Konduktor.
     Pada tahun 2009,perusahaan yang berbasis di Kadoma,Jepang ini menghasilkan pendapatan senilai US $ 77,2 M (Rp.772 T) sehingga keuntungannya bersihnya mencapai US $ 4,3 M ( Rp. 43 T).Saat ini total aset perusahaan yang mempekerjakan 292.250 karyawan ini mencapai US $ 64.830 M (Rp.648,3 T).Terbayangkan perusahaan sebesar itu hanya dengan modal 62 yen dan dirilis dari rumah kontrakan seluas 40 meter persegi.





Hikmah:

      Modal utama Matsushita bukanlah uang tapi kemauan keras untuk belajar,kerja keras tanpa perhitungan,dan komitmen untuk bekerja dan berkembang sebaik mungkin.Sebagai pengasuh anak,ia bekerja rajin tanpa hitung-hitung sehingga majikannya tak keberatan mencarikan pekerjaan.Sebagai pegawai,ia bekerja keras melakukan apa saja yang bisa dilakukan.Justru dari situ ia belajar lebih banyak tentang usaha.Sebagai pembelajar,ia tak segan belajar setelah jam kerja untuk meningkatkan pengetahuannya.Ia bahkan antusias untuk pindah kerja agar mendapat ilmu baru dan tantangan baru.Hasilnya ketika ia memutuskan mendirikan perusahaan sendiri sekalipun dengan modal kecil,ia berhasil mengembangkannya jadi perusahaan raksasa di Dunia.


Sumber:
Alamsyah,Isa.2010.NO EXCUSE.Depok:Asma Nadia Publishing House.
 

Ingin merubah kehidupan yang lebih baik bersama saya
Hubungi : Santy Marlina (Lina)
  SMS/WA : 081219992862
PIN : 546D27CF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar