Indonesia untuk pertama kalinya memenangkan kontes kecantikan tingkat internasional. Ariska Putri Pertiwi dinobatkan sebagai juara pertama Miss Grand International 2016 dalam malam final yang digelar di Las Vegas, Amerika Serikat, pada 25 Oktober. Tidak hanya itu, ia juga menyabet penghargaan Best National Costume—dengan mengenakan busana karya Dynand Fariz bertema Royal Sigokh dari Lampung.
Sigokh, merupakan mahkota khas Lampung yang menjadi simbol keagungan budaya lokal yang dipakai oleh kebayan (pengantin) dan juga bangsawan. Busana itu terlihat mewah dengan penggunaan bahan lempengan kuningan, serta makin gemerlap dengan sentuhan kain tenun tapis benang emas.
Ariska—wanita kelahiran Aceh yang juga runner up ke-3 Puteri Indonesia 2016—mengalahkan finalis asal Filipina, Nicole Ignacio Cordoves. Rasa haru dan bangga pun terpancar di wajah peremuan 21 tahun itu, saat dipasangkan mahkota Miss Grand International 2016 oleh pemenang tahun lalu, Claire Elizabeth Pearl Parker, asal Australia.
Dalam pidato kemenangannya, Ariska mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada semua orang yang sudah mendukungnya. Dia juga mengaku siap bekerjasama dengan penyelenggara Miss Grand International untuk mengkampanyekan misi dari kontes kecantikan tersebut yaitu Stop the War and Violence.
Menjadi Diri Sendiri
Ariska, lahir pada 13 Januari 1995 dan berasal dari keluarga berlatar belakang militer. Sejak kecil, wanita 21 tahun ini sudah menyukai dunia modeling dan hobi tamasya untuk menikmati keindahan bumi ini.
Ketertarikannya pada dunia modeling membawa mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara ini mengikuti berbagai kontes kecantikan, mulai dari skala regional hingga nasional. Setelah menjadi juara Puteri Indonesia Sumatera Utara 2016, Ariska pun melaju ke Puteri Indonesia 2016 dan menempati posisi runner-up 3 hingga akhirnya sukses di ajang berskala internasional.
Mengenai dirinya, Ariska mengatakan, "Ambisi saya adalah menyadari kekuatan diri sendiri dan jujur akan itu. Menjadi diri sendiri—dalam dunia yang secara konstan mencoba membuatmu jadi orang lain—adalah sebuah pencapaian terbesar." Ia juga gigih membuat dirinya menjadi orang yang lebih baik lagi. Baik di dunia pendidikan, karier maupun kontes kecantikan.
"Saya akan selalu bekerja keras apa pun konsekuensinya sampai saya mendapatkan hasil akhir yang terbaik," tegasnya. Untuk “bertarung” di kontes bergengsi ini, Ariska telah belajar merias wajah dan rambut sendiri, menyerap pembekalan di berbagai bidang seperti Table Manner, current issue, serta memperdalam ilmu filosofi dan filsafat.
Perjalanan Sukses
Dengan persiapan yang baik, sejak malam penjurian Miss Grand International, Ariska sudah tampak menonjol di antara 74 finalis lainnya. Dia tampil percaya diri saat sesi peragaan busana. Pada malam grand final, ia pun langsung dinyatakan masuk 10 besar, lalu melaju ke lima besar bersama finalis dari Filipina, Thailand, Puerto Rico, dan Amerika Serikat.
Pada babak lima besar ini, setiap kontestan diberi pertanyaan yang sama.
"Jika harus memilih, siapa yang akan Anda pilih untuk menghentikan perang, Donald Trump atau Hillary Clinton?"
Ariska Putri menjawab, "Pertanyaan yang sulit, tapi saya akan memilih Hillary Clinton karena dia adalah seorang wanita yang pintar dan independen." Lewat jawaban ini Ariska Putri Pertiwi dinobatkan sebagai Miss Grand International 2016. Netizen pun memuji Ariska Putri Pertiwi memberikan jawaban yang cerdas dan kreatif.
Sumber:
Andriewongso,tim."Indonesia juara Miss grand international 2016."https://www.andriewongso.com/indonesia-juara-miss-grand-international-2016/ (Diakses 21 maret 2017)
Jika anda ingin perubahan hidup
Hubungi:
Santy Marlina- Konsultan Independen Oriflame
Pin : 546D27CF
Santy Marlina- Konsultan Independen Oriflame
Pin : 546D27CF
SMS : 081219992862
Tidak ada komentar:
Posting Komentar