Minggu, 26 Maret 2017

KISAH SUKSES PENDIRI LIPPO GROUP

Mochtar Riady adalah seorang pengusaha Indonesia terkemuka, pendiri dan presiden komisaris dari Lippo Group. Pria kelahiran 12 Mei 1929 di Kota Malam ini telah mengalami pahit manisnya dalam usaha properti di Indonesia. Namun, Bapak yang punya naman Hokkien  Li Moe Tie lebih dikenal orang sebagai seorang praktisi perbankan andal, serta salah seorang konglomerat keturunan Tionghoa-Indonesia telah yang berhasil mengembangkan grup bisnisnya hingga ke mancanegara. Kerja kerasnya telah berhasil menghantarkannya masuk dalam  daftar orang terkaya di IndonesiaVersi Forbes pada tahun 2011 menduduki peringkat ke-38 dengan total Kekayaan US$650. Tentu semua itu ia dapatkan tanpa bekerja keras.





Ternyata walaupun ia berdarah Indonesia-Tionghoa, saat masih muda ia pernah menjadi tahanan penjajah Belanda karena aksi kerasnya dalam menentang Pembentukan Negara Indonesia Timur. Sejak berumur 10 tahun, Mochtar sudah bercita-cita ingin menjadi seorang bankir. Hal itu dikarenakan setiap hari ia melewati gedung megah yang merupakan kantor dari Nederlandsche Handels Bank (NHB) dan melihat para pegawai bank yang berpakaian rapih dan kelihatan sibuk setiap pagi saat berangkat ke sekolah. Sayangnya, orang tuanya tidak mendukung keinginannya tersebut. Alasannya orang tuanya tentu sangat mendasar karena Ayahnya menilai bahwa itu untuk orang kaya. Sementara mereka berasal dari keluarga sangat miskin.
Keinginannya yang kuat membuat dirinya memutuskan pergi ke Jakarta pada tahun 1954 setelah dalam tempo tiga tahun ia dapat memajukan toko mertuanya. Di Jakarta, ia tidak kehabisan ide. Ia pun bekerja di sebuah CV di Jalan Hayam Wuruk untuk mencari relasi selama enam bulan, selanjutnya ia bekerja pada seorang Importer, dan waktu bersamaa ia juga bekerja dengan temannya untuk berbisnis kapal kecil.

Meski cukup sukses dibidang pekerjaannya, cita-citanya tetap ingin menjadi seorang Bankir. Maka, jika ia bertemu dengan teman-temannya ia selalu mengutarakannya. Maka suatu ketika temannya menawari untuk memperbaiki sebuah bank yang terkena masalah. Melihat itu sebuah peluang, Mochtar Riady tidak menyia-nyiakannya dan bahkan berhasil meyakinkan Andi Gappa sang Pemilik Bank Kemakmuran yang mengalami masalah saat itu.  


Yang menjadi masalah adakah ketika ia langsung ditunjuk sebagai Direktur.  Mochtar Riady sangat pusing melihat ”balance sheet”, dia tidak membaca dan memahaminya, namun Mochtar Riady pura-pura mengerti di depan pegawai akunting. Malamnya ia belajar memahami balance sheet tersebut, mungkin karena sama sekali tidak pernah mempelajarinya ia tidak juga mengerti. Tapi ia tidak pernah menyerah, lalu dia meminta tolong temannya yang bekerja di Standard Chartered Bank untuk mengajarinya, tetapi masih saja tidak mengerti.
Mochtar Riady pun berterus terang terhadap para pegawainya dan Pak Andi Gappa yang membuat mereka cukup terkejut. Permintaan Mochtar Riady pun untuk mulai bekerja dari awal disetujuinya, mulai dari bagian kliring, cash, dan checking account. Selama sebulan penuh, Mochtar Riady belajar dan akhirnya ia pun mengerti tentang proses pembukuan, dan setelah membayar seorang guru privat, ia akhirnya mengerti apakah itu akuntansi. Pada tahun 1964 Mochtar Riady pindah ke Bank Buana, kemudian pada tahun 1971, dia pindah lagi ke Bank Panin yang merupakan gabungan dari Bank Kemakmuran, Bank Industri Jaya, dan Bank Industri Dagang Indonesia. Kesuksesannya ditandai oleh setiap bank yang ditungganinga akan selalu melaju dnegan cepat. Tapi itu dirasakannya kurang besar dan larinya kurang cepat. Pada 1975 Mochtar merevitalisasi Bank Central Asia (BCA) hingga asetnya berlipat hingga 300 kali lipat pada 1990.

Sejarah Grup Lippo bermula ketika pada tahun 1987, ia membeli sebagian saham di Bank Perniagaan Indonesia yang tengah terpuruk dimana saat itu ia masih menduduki posisi penting di Bank Central Asia. Lagi-lagi aset Bank Perniagaan Indonesia melonjak naik lebih dari 1.500 persen. Ia pun mendapat julukan sebagai The Magic Man of Bank Marketing. Setelah 2 tahun kemudian, bank ini melakukan merger dengan Bank Umum Asia dan melahirkan Lippobank yang kemudian menjadi cikal bakal Grup Lippo.  Bank Lippo garapannya pun kini sudah memiliki banyak cabang bisnis seperti salah satunya bisnis penyedia jasa keuangan. Salah satunya yang berada dibawah naungannya adalah bisnis properti dan Urban Development misalnya Perumahan, Kota Satelit, Condo, Gedung Perkantoran, Pusat Perbelanjaan, dan Pusat Perindustrian. Lippo bank memiliki sedikitnya 50 buah anak perusahaan dengan total karyawan 50.000 orang. Dibidang investasi, yakni Lippo Investment Management, Lippo Finance dan Lippo Financial. Juga jasa asuransi dengan tiga perusahaan penting yaitu AIG Lippo (Lippo Insurance) dan Asuransi Lippo (Lippo General Insurance). Ketiga, pembangunan infrastruktur seperti pembangkit tenaga listrik, produksi gas, distribusi, pembangunan jalan raya, pembangunan sarana air bersih, dan prasarana komunikasi. Hampir semua bisnis ini dikonsentrasikan di luar negeri dan dikontrol oleh kantor pusat Lippo Group yang berbasis di Hong Kong, dipimpin puteranya Stephen Riady. Keempat, bidang industri yang meliputi industri komponen elektronik, komponen otomotif, industri semen, porselen, batu bara dan gas bumi. Lippo Industries, memproduksi komponen elektonik seperti kulkas dan AC merk Mitsubishi, serta komponen otomotif memproduksi kabel persneling. Kelima, bidang jasa-jasa yang meliputi teknologi informasi, bisnis ritel, rekreasi, hiburan, hotel, rumah sakit, dan pendidikan.



Sebagai seorang chairman yang memimpin puluhan CEO harus diakui bahwa Mochtar Riady memiliki visi yang jauh ke depan. Pengetahuannya yang luas dan pengalamannya telah membuat Grup Lippo selamat melewati badai dan guncangan krisis ekonomi berkepanjangan. Pada pertengahan 1995 ia pernah berkata, bahwa dunia sedang mengalami perubahan yang sangat cepat. Menurut Mochtar, yang mempunyai enam putra dan putri, untuk bisa bersaing di era globalisasi pemerintah harus semakin meningkatkan produktivitas BUMN. Mochtar Riady, yang senang membaca buku Peter Drucker dan Prof Freeman memperoleh gelar Doctor of Laws dari Golden Gate University, San Francisco, Amerika Serikat dan pernah menjadi pembicara tamu di Universitas Harvard pada pertengahan 1984. Pada saat senggang, salah seorang filsuf Grup Lippo ini lebih senang melakukan perjalanan ke sejumlah proyeknya.
Sumber:
Tuantakur."Kisah sukses Mochtar riady,pendiri Lippo group."http://tuantakur.com/2016/02/kisah-sukses-mochtar-riady-pendiri-lippo-group/ (Diakses 27 maret 2017)

Jika anda ingin perubahan hidup



 Hubungi:
Santy Marlina- Konsultan Independen Oriflame
Pin : 
546D27CF
SMS : 081219992862  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar