Minggu, 26 Maret 2017

KISAH NYATA PENDIRI SINAR MAS GROUP


Siapa yang tidak kenal dengan Sinar Mas Group? Bisnisnya yang menggurita mulai dari perusahaan kertas, asuransi, bank, hingga masih banyak lagi. Semua itu merupakan hasil kerja keras dari sang pendirinya, yaitu Eka Tjipta Wijaya. Kesuksesan Beliau bukanlah warisan dari orang tua dan sekali lagi, Beliau merupakan bukti nyata kepada dunia bahwa sukses dari nol itu adalah suatu hal yang mungkin! Sekarang ini keluarga Eka Tjipta Widjaja tercatat sebagai orang terkaya ke-4 di Indonesia versi Forbes dengan total kekayaan $5,8 milyar dolar.

Eka Tjipta Widjaja dilahirkan di Coan Ciu, Fujian, Cina pada tanggal 3 Oktober 1923 dengan nama Oei Ek Tjhong. Oleh karena Beliau lahir dari keluarga miskin, Beliau sudah tidak asing lagi dengan arti kerja keras dan juga penderitaan. Namun berkat tempaan itulah, akhirnya Beliau mampu menghadapi segala tantangan dan kegagalan yang pernah dilalui selama hidupnya.

Beliau bersama ibunya pindah ke Indonesia pada saat Beliau berumur 9 tahun untuk menyusul ayahnya yang telah terlebih dahulu datang ke Indonesia. Kota yang didatanginya adalah Makasar. Hidupnya ternyata tidak seindah yang dibayangkan. Sehari-hari, keluarga tersebut hanya makan bubur dan ubi. Untuk membantu orang tuanya, Eka terbiasa membantu ayahnya berjualan dari rumah ke rumah menggunakan sepeda, meskipun pada saat ibu bahasa Indonesia-nya masih belum fasih.
Keadaan ekonomi keluarga yang sulit hanya bisa menyekolahkan Eka hingga bangku SD. Pada umur 15 tahun, Eka mulai berjualan sendiri. Dagangannya berupa biskuit dan gula-gula. Dia membeli dagangannya tersebut dengan harga grosir dan menjualnya dengan harga eceran. Sebagai jaminan pembayaran, Eka berani memberikan ijazah SD-nya tersebut agar dipercaya mengambil barang tanpa pembayaran di muka. Pada saat usahanya mulai berkembang, pasukan Jepang masuk ke Indonesia dan memporakpandakan usahanya dikarenakan pasukan Jepang menerapkan pajak yang tinggi pada saat itu.
Setelah itu, Eka mencoba berbagai usaha, mulai dari kopra, gula, hingga kopi dan usahanya tersebut selalu gagal dan mengalami kebangkrutan. Akan tetapi hal tersebut tidak membuatnya putus asa. Di umurnya yang ke-37, Eka Tjipta pindah ke Surabaya. Pada awalnya, Eka telah sempat memiliki kebun kopi dan karet, pabrik minyak kelapa dan penggilingan padi, namun sayangnya merugi hingga akhirnya Ia memutuskan untuk menjual usahanya. Setelah itu, dia mendirikan CV Sinar Mas yang bergerak di bidang ekspor hasil bumi dan juga impor tekstil.

Usahanya kali ini membuahkan hasil hingga Beliau akhirnya bisa mengembangkan usahanya dan mendirikan PT Tjiwi Kimia di tahun 1976. Di tahun 1980, dia memutuskan untuk membeli sebidang tanah perkebunan kelapa sawit seluas 10 ribu hektar di Riau. Selain itu, dia juga membeli mesin serta pabrik dengan kapasitas 60 ribu ton kelapa sawit. Bisnis tersebut berkembang dengan pesat dan pada tahun 1981, Belaiu membeli perkebunan dan pabrik teh dengan luas 1000 hektar, sedangkan pabrikan memiliki kapasitas 20 ribu ton teh. Tak hanya berhenti sampai di situ, Eka pun berani terjun ke dunia perbankan dengan membeli Bank International Indonesia (BII) dengan nilai aset sebesar 13 milyar Rupiah. Setelah dia kelola, bank tersebut menjadi besar dan nilai asetnya kini telah mencapai 9,2 triliun Rupiah. Sekarang ini, bisnisnya membentang mulai dari kertas, minyak kelapa sawit, properti (ITC Mangga Dua, Ambassador di Kuningan, Green View Apartment di kawasan Roxy), perbankan, dan masih banyak lagi.



Meski usahanya sempat mengalami goncangan pada saat krisis tahun 1998, namun perusahaan tersebut mampu bangkit kembali. Sekarang ini, Sinar Mas Group dipenag oleh anak-anaknya, yaitu Franky Oesman Widjaja (CEO Golden Agri-resources), Muktar Widjaja (perusahaan properti), Teguh Ganda Wijaya (bisnis pulp and paper), Inda Widjaja (CEO Sinar Mas Multiartha). Sedangkan Eka fokus ke yayasan sosial untuk membantu mereka yang membutuhkan.
Bercermin dari Eka Tjipta Widjaja, maka kesimpulan yang bisa dipetik adalah latar belakang pendidikan tidak menentukan kesuksesan seseorang. Yang terpenting adalah kemauan dan kerja keras untuk terus maju menggapai impian. Beliau juga mengajarkan agar pada saat kita sudah sukses dan berkelimpahan, tetap ingat untuk membantu orang lain yang kurang mampu dengan tanpa diskriminasi (pernyataan Eka Widjaja dikutip dari tokohindonesia
Sumber:
Bussinessnthings."Kisah nyata pengusaha dari nol Eka tjipta wijaya."http://businessnthings.com/kisah-nyata-pengusaha-sukses-dari-nol-eka-tjipta-widjaja/ (Diakses 27 maret 2017)

Jika anda ingin perubahan hidup



 Hubungi:
Santy Marlina- Konsultan Independen Oriflame
Pin : 
546D27CF
SMS : 081219992862  

DARI SEORANG SATPAM MENJADI PENGUSAHA DENGAN OMZET 5 M

Kisah ini adalah kisah nyata. Kisah seorang mantan satpam sukses menjadi pengusaha dengan omzet 5 milliar perbulan. Dari mana tahu kalau ini kisah nyata? Karena mantan satpam ini pernah menjadi karyawan Mas Jaya Setiabudi. Dan kisah ini diceritakan langsung oleh Mas Jaya Setiabudi di Group Forum Bersama Jaya Setiabudi. Yuk langsung saja kita simak kisah pengusaha sukses yang satu ini. Berhasil memulai usaha & menjadi pengusaha sukses dari modal nol
kisah sukses pengusaha modal nol.jpg
Saya bertemu dengannya sekitar tahun 2000 di gudang tempat dia berjaga. Sudah cukup lama saya mengenal sosoknya yang beda dibanding profil ‘satpam’ lainnya. Otaknya yang tokcer, cara berkomunikasi yang luwes dan ringan tangan (suka membantu), membuat saya tertarik padanya. Inilah percakapan di siang hari itu, saat saya mengantar barang:
JS: Mas, mau jadi pengusaha gak?
IP: Hah? Mana ada yang gak mau jadi pengusaha Mas..? Pasti mau, tapi gimana caranya?
JS: Ya sudah, ada lowongan salesman di perusahaanku, gaji 1,5 juta, keluar kerja aja dan ikut aku.
IP: Beneran Mas? Tapi kan saya gak pernah jadi salesman sebelumnya? Gimana kalau magang aja dulu, pas saya ‘off’’?
JS: Kelamaan, aku kasih waktu 3 hari, putuskan atau aku kasih ke orang lain..
IP: *bengong dan gak bisa tidur 2 hari, katanya*
2 hari kemudian, dia menelepon saya dan join di perusahaan saya sebagai salesman pertama saya. Sungguh rekor, di hari pertama kerja, dia sudah mencetak kerugian S$ 800, he he he. Apakah saya marah? Ya iyalah, gak marah gimana, lha duit segitu sangat berarti saat itu. Tapi selesai ya selesai, the show must go on. Saya punya keyakinan, pemuda ini sangat berpotensi.
Dengan sistem ‘caddying’ dia mengikuti kemana pun saya pergi, terutama melihat saya bernegosiasi. 4 bulan kemudian, dia sudah cukup mahir dan bisa meng-handle orderan ratusan juta. Bahkan saya mengakui bahwa ternyata dia lebih jago menjual dan entertain client dibandingkan saya. Prestasinya membuat saya mengangkat dia sebagai sales manager dan membentuk sales team yang lebih besar.
4 tahun kemudian, dia memutuskan untuk keluar dan membangun perusahaannya sendiri, yaitu outsourcing security. Benar-benar usaha yang dimulai dari modal orang lain.
Saat ini dia telah mempekerjakan lebih dari 600 orang tenaga security dengan omzet sekitar 5 miliar perbulan. Bagi saya, dia adalah salah satu tim terbaik yang pernah saya miliki. Namanya Dwifung Wirajaya Saputra..
POLA Sukses Mas ‘Ipung’ (Dwifung):
1.Gigih dan Konsisten dalam memperjuangkan sesuatu.
2.Keterandalan yang tinggi. Berikan dia tugas dan akan dia bereskan..!!
3.Fisik yang kuat.
4.Keluwesan berkomunikasi.
5.Setia kawan yang tinggi.
Saya yakin, bahwa nasib itu tidak linier, jika kita mau memperjuangkan dan memantaskan diri untuk mendapatkannya. Tunggu kisah-kisah berikutnya..
Itulah tadi Kisah Sukses Pengusaha yang merintis dari nol. Apa pelajaran yang bisa diambil dari kisah sukses ini?

Pelajaran dari Kisah Sukses Pengusaha Modal Nol

Siapa bilang bisnis itu selalu identik dengan modal? Sudah terbukti bahwa modal utama itu KEBERANIAN, kedua KREDIBILITAS (nama baik), ketiga adalah KETRAMPILAN. Kalau Anda selalu mengasah ketiganya, jalan berikutnya akan terbuka.
Kalo ditanya apa modal paling utama menjadi pengusaha muda? Jawabnya: KEBERANIAN..! Pintar? Gak menjamin jadi pengusaha.Kabar baiknya, berani itu bisa dilatih dan tidak berbahaya. Mau? Gampang saja.. mulailah belajar “Berani Tanya..!”. 
Itulah langkah kecil yang bisa Anda lakukan jika ingin menjadi pengusaha sukses. Meski langkah kecil, jika Anda melakukan maka akan berdampak besar..!
Sumber:
"Kisah sukses pengusaha modal Nol."http://falasik.com/kisah-sukses-pengusaha-modal-nol/ (Diakses 27 maret 2017)

Jika anda ingin perubahan hidup



 Hubungi:
Santy Marlina- Konsultan Independen Oriflame
Pin : 
546D27CF
SMS : 081219992862  

PRIA LUMPUH YANG MAMPU MENGELOLA RIBUAN KARYAWANNYA


Adalah kisah seorang Syaikh bernama Sulthon Bin Muhammad Al-‘Idzel (50 tahun), ketika Allah mengujinya dengan penyakit syaraf yang melumpuhkan seluruh anggota badannya. Dengan sisa indera pendengaran dan penglihatan dia bertekad kuat untuk bangkit menjadi pengusaha sukses, dia mampu menjalankan beberapa perusahaan, yang membawahi ribuan karyawan. Bahkan dia menjadi penulis buku setebal 2.000 halaman, yang mengisahkan tentang Raja Abdul Aziz dengan kata pengantar Raja Salman bin Abdul Aziz yg waktu itu masih berstatus pangeran.

Sulthon Al’Idhel mengidap penyakit ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis) semacam penyakit meurologis serius yang menyebabkan kelemahan otot, kecacatan hingga kematian. Penyakit ini juga menimpa ilmuwan terkenal Stephen Hawking.

Kehidupan Sulthon Al’Idhel sebelumnya normal pada umumnya, dia menghabiskan masa muda di Ibukota Riyadh hingga kuliah disebuah Institute setempat. Kemudian ditahun 1980 dia melanjutkan studinya ke Universitas Portland, Amerika, mengambil jurusan Teknik Listrik. Dia pernah mendapat penghargaan dalam bidang Pengembangan Keterampilan Kepemimpinan dari Covey Leadership Center dan pernah juga mendapatkan penghargaan bergengsi dari Franklin Covey.
Kemudian ia kembali ke negeri asalnya untuk membangun ekonomi. Dia mengawali perjuangan yang sulit apalagi dia baru pertama terjun dalam dunia bisnis. Berkat bantuan relasi dan pihak kerajaan Saudi karirnya dalam bisnis mulai melejit.
Namun pada tahun 1997 dia mendapat ujian dari Allah berupa sakit syaraf. Puncaknya pada tahun 2002 tubuhnya lumpuh total kecuali mata dan bibir yang bisa digerakkan. Inderanya juga mengalami nasib yang sama kecuali penglihatan, pendengaran dan rasa. Bahkan dia bernafas dengan tabung bantuan respirator yang langsung terhubung dengan perutnya.
Dengan kondisi yang serba kekurangan, dia pernah mengungkapkan isi hatinya pada wawancara khusus yang diliput majalah Arrojul. Dia mengatakan,

“Saya menasehatkan, segala penyakit itu datang dari Allah Subhanahu Wa ta’ala, jangan pantang menyerah dan selalu bersabarlah dengan musibah yg menimpa kita. Dan yakinlah bahwa Allah bersama dengan orang-orang sabar, dan tidaklah bertambahnya sakit agar kita semakin dekat dengan Allah. Mari kita meneladani hadis dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu dari Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam, beliau shalallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah musibah terus menimpa terhadap seorang mukmin laki-laki dan mukmin perempuan pada dirinya, anaknya dan harta bendanya hingga nanti bertemu Allah tidak tersisa kesalahan sama sekali.” Dan seharusnya sakit tidak menjadi penghalang hidup kita.


Pada tahun 1994 Sulthon Al’idhel mendirikan SMSA Expres, bekerjasama dengan Fedex Internasional, semenjak saat itu perusahaannya berkembang sangat pesat. Jaringannya sangat luas yang menghubungkan 200 kota di Saudi Arabia. Ia mempunyai 1.000 armada besar yang tersebar seluruh dunia. Perusahaannya sudah melayani hingga 200 negara.


Suatu hari dalam kunjungannya ke Amerika dia melihat toko donat yang dikemas indah dengan aneka rasa . Merek donat tersebut bernama “Dunkin’ Donuts”, ide bisnisnya berjalan. Lalu pada tahun 1996 secara eksklusif dia memegang brand “Dunkin’ Donuts” untuk dipasarkan di Riyadh. Dan kini cabangnya sudah menyebar di berbagai pelosok Saudi.

Dan dia juga mempunyai perusahaan yang bergerak dibidang Security dan Safety (flamenco) dan menjadi salah satu anggota dewan perusahaan yg bergerak bidang ekspor-import.

Keadaan Sulthon Al’idhel yang tidak mempunyai kemampuan berbicara dan mengangkat pena ini dia habiskan dihadapan komputer. Dia memperbanyak membaca dan meneliti berbagai ilmu, bahkan dia mampu menulis dengan isyarat matanya sebuah buku biografi mendiang raja Abdul Aziz setebal 2.000 halaman yg terbagi menjadi 2 jilid.

Sumber:

Minanurrohman,Abu Najmah."Sulthon Al’Idhel, Pria Lumpuh yang Mengelola Ribuan Karyawan dengan Matanya".https://pengusahamuslim.com/5775-sulthon-alidhel-pria-lumpuh-yang-mengelola-ribuan-karyawan-dengan-matanya.html (Diakses 27 maret 2017)


Jika anda ingin perubahan hidup



 Hubungi:
Santy Marlina- Konsultan Independen Oriflame
Pin : 
546D27CF
SMS : 081219992862  


KISAH SUKSES PENDIRI LIPPO GROUP

Mochtar Riady adalah seorang pengusaha Indonesia terkemuka, pendiri dan presiden komisaris dari Lippo Group. Pria kelahiran 12 Mei 1929 di Kota Malam ini telah mengalami pahit manisnya dalam usaha properti di Indonesia. Namun, Bapak yang punya naman Hokkien  Li Moe Tie lebih dikenal orang sebagai seorang praktisi perbankan andal, serta salah seorang konglomerat keturunan Tionghoa-Indonesia telah yang berhasil mengembangkan grup bisnisnya hingga ke mancanegara. Kerja kerasnya telah berhasil menghantarkannya masuk dalam  daftar orang terkaya di IndonesiaVersi Forbes pada tahun 2011 menduduki peringkat ke-38 dengan total Kekayaan US$650. Tentu semua itu ia dapatkan tanpa bekerja keras.





Ternyata walaupun ia berdarah Indonesia-Tionghoa, saat masih muda ia pernah menjadi tahanan penjajah Belanda karena aksi kerasnya dalam menentang Pembentukan Negara Indonesia Timur. Sejak berumur 10 tahun, Mochtar sudah bercita-cita ingin menjadi seorang bankir. Hal itu dikarenakan setiap hari ia melewati gedung megah yang merupakan kantor dari Nederlandsche Handels Bank (NHB) dan melihat para pegawai bank yang berpakaian rapih dan kelihatan sibuk setiap pagi saat berangkat ke sekolah. Sayangnya, orang tuanya tidak mendukung keinginannya tersebut. Alasannya orang tuanya tentu sangat mendasar karena Ayahnya menilai bahwa itu untuk orang kaya. Sementara mereka berasal dari keluarga sangat miskin.
Keinginannya yang kuat membuat dirinya memutuskan pergi ke Jakarta pada tahun 1954 setelah dalam tempo tiga tahun ia dapat memajukan toko mertuanya. Di Jakarta, ia tidak kehabisan ide. Ia pun bekerja di sebuah CV di Jalan Hayam Wuruk untuk mencari relasi selama enam bulan, selanjutnya ia bekerja pada seorang Importer, dan waktu bersamaa ia juga bekerja dengan temannya untuk berbisnis kapal kecil.

Meski cukup sukses dibidang pekerjaannya, cita-citanya tetap ingin menjadi seorang Bankir. Maka, jika ia bertemu dengan teman-temannya ia selalu mengutarakannya. Maka suatu ketika temannya menawari untuk memperbaiki sebuah bank yang terkena masalah. Melihat itu sebuah peluang, Mochtar Riady tidak menyia-nyiakannya dan bahkan berhasil meyakinkan Andi Gappa sang Pemilik Bank Kemakmuran yang mengalami masalah saat itu.  


Yang menjadi masalah adakah ketika ia langsung ditunjuk sebagai Direktur.  Mochtar Riady sangat pusing melihat ”balance sheet”, dia tidak membaca dan memahaminya, namun Mochtar Riady pura-pura mengerti di depan pegawai akunting. Malamnya ia belajar memahami balance sheet tersebut, mungkin karena sama sekali tidak pernah mempelajarinya ia tidak juga mengerti. Tapi ia tidak pernah menyerah, lalu dia meminta tolong temannya yang bekerja di Standard Chartered Bank untuk mengajarinya, tetapi masih saja tidak mengerti.
Mochtar Riady pun berterus terang terhadap para pegawainya dan Pak Andi Gappa yang membuat mereka cukup terkejut. Permintaan Mochtar Riady pun untuk mulai bekerja dari awal disetujuinya, mulai dari bagian kliring, cash, dan checking account. Selama sebulan penuh, Mochtar Riady belajar dan akhirnya ia pun mengerti tentang proses pembukuan, dan setelah membayar seorang guru privat, ia akhirnya mengerti apakah itu akuntansi. Pada tahun 1964 Mochtar Riady pindah ke Bank Buana, kemudian pada tahun 1971, dia pindah lagi ke Bank Panin yang merupakan gabungan dari Bank Kemakmuran, Bank Industri Jaya, dan Bank Industri Dagang Indonesia. Kesuksesannya ditandai oleh setiap bank yang ditungganinga akan selalu melaju dnegan cepat. Tapi itu dirasakannya kurang besar dan larinya kurang cepat. Pada 1975 Mochtar merevitalisasi Bank Central Asia (BCA) hingga asetnya berlipat hingga 300 kali lipat pada 1990.

Sejarah Grup Lippo bermula ketika pada tahun 1987, ia membeli sebagian saham di Bank Perniagaan Indonesia yang tengah terpuruk dimana saat itu ia masih menduduki posisi penting di Bank Central Asia. Lagi-lagi aset Bank Perniagaan Indonesia melonjak naik lebih dari 1.500 persen. Ia pun mendapat julukan sebagai The Magic Man of Bank Marketing. Setelah 2 tahun kemudian, bank ini melakukan merger dengan Bank Umum Asia dan melahirkan Lippobank yang kemudian menjadi cikal bakal Grup Lippo.  Bank Lippo garapannya pun kini sudah memiliki banyak cabang bisnis seperti salah satunya bisnis penyedia jasa keuangan. Salah satunya yang berada dibawah naungannya adalah bisnis properti dan Urban Development misalnya Perumahan, Kota Satelit, Condo, Gedung Perkantoran, Pusat Perbelanjaan, dan Pusat Perindustrian. Lippo bank memiliki sedikitnya 50 buah anak perusahaan dengan total karyawan 50.000 orang. Dibidang investasi, yakni Lippo Investment Management, Lippo Finance dan Lippo Financial. Juga jasa asuransi dengan tiga perusahaan penting yaitu AIG Lippo (Lippo Insurance) dan Asuransi Lippo (Lippo General Insurance). Ketiga, pembangunan infrastruktur seperti pembangkit tenaga listrik, produksi gas, distribusi, pembangunan jalan raya, pembangunan sarana air bersih, dan prasarana komunikasi. Hampir semua bisnis ini dikonsentrasikan di luar negeri dan dikontrol oleh kantor pusat Lippo Group yang berbasis di Hong Kong, dipimpin puteranya Stephen Riady. Keempat, bidang industri yang meliputi industri komponen elektronik, komponen otomotif, industri semen, porselen, batu bara dan gas bumi. Lippo Industries, memproduksi komponen elektonik seperti kulkas dan AC merk Mitsubishi, serta komponen otomotif memproduksi kabel persneling. Kelima, bidang jasa-jasa yang meliputi teknologi informasi, bisnis ritel, rekreasi, hiburan, hotel, rumah sakit, dan pendidikan.



Sebagai seorang chairman yang memimpin puluhan CEO harus diakui bahwa Mochtar Riady memiliki visi yang jauh ke depan. Pengetahuannya yang luas dan pengalamannya telah membuat Grup Lippo selamat melewati badai dan guncangan krisis ekonomi berkepanjangan. Pada pertengahan 1995 ia pernah berkata, bahwa dunia sedang mengalami perubahan yang sangat cepat. Menurut Mochtar, yang mempunyai enam putra dan putri, untuk bisa bersaing di era globalisasi pemerintah harus semakin meningkatkan produktivitas BUMN. Mochtar Riady, yang senang membaca buku Peter Drucker dan Prof Freeman memperoleh gelar Doctor of Laws dari Golden Gate University, San Francisco, Amerika Serikat dan pernah menjadi pembicara tamu di Universitas Harvard pada pertengahan 1984. Pada saat senggang, salah seorang filsuf Grup Lippo ini lebih senang melakukan perjalanan ke sejumlah proyeknya.
Sumber:
Tuantakur."Kisah sukses Mochtar riady,pendiri Lippo group."http://tuantakur.com/2016/02/kisah-sukses-mochtar-riady-pendiri-lippo-group/ (Diakses 27 maret 2017)

Jika anda ingin perubahan hidup



 Hubungi:
Santy Marlina- Konsultan Independen Oriflame
Pin : 
546D27CF
SMS : 081219992862  

KISAH SUKSES PENDIRI JNE


Bisnis ekspedisi di tahun 1990-an sempat menjadi primadona. Kala itu ekspedisi menjadi andalan banyak konsumen untuk mengirim barang dalam jumlah kecil sampai besar selain kantor pos. Tentu saja bisnis ekspedisi lokal juga harus bersaing dengan perusahaan asing seperti DHL, Fedex, TNT dan banyak lagi lainnya.


Di tengah persaingan tersebut ada satu perusahaan ekspedisi yang cukup sukses hingga kini. Perusahaan itu adalah PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE). Keberhasilan Tiki ini tidak lepas dari sentuhan Chief Executive Officer JNE HM Johari Zein.


Johari sangat bersyukur bisnis ekspedisi yang dikembangkannya bisa diterima di negeri sendiri. Bahkan tanpa terasa ia sudah menahkodainya lebih dari 20 tahun. “Kuncinya adalah optimisme dan kesabaran,” ungkap Johari memaknai perjalanan hidupnya.







Awalnya sebelum merintis bisnis ekspedisi tersebut, Johari bekerja di sebuah perusahaan ekspedisi TNT asal Australia tahun 1985. Setahun berikutnya pria asal Medan ini keluar dan memutuskan untuk mendirikan perusahaan sejenis bernama, “WorldPak.”



Ia pun mengajak teman-temannya dari eks TNT untuk ikut membantu membesarkan bisnis tersebut. Namun baru setahun berselang, cashflow perusahaan mulai terganggu, padahal operasional dan order jasa lainnya terus mengalir ke WorldPak. “Ini ujian pertama bagi saya,” ujarnya. Ia sadar dalam mengelola sebuah perusahaan, kemahiran marketing dan operasional tidaklah cukup, “Saya butuh orang yang mampu mengelola financial,” ungkapnya.


Bahkan untuk menutupi kesulitan putaran cashflow, ia sempat meminjam uang pada orangtua, “Ya malu juga sih, tapi saya harus menyelamatkan perusahaan,” ujar Johari yang saat itu baru berusia 32 tahun mengenang. Inilah pelajaran berharga bagi dirinya untuk menjadi seorang entrepreneur, yakni kesabaran.


Beruntung ujian itu akhirnya hanya sebentar sebab sebuah perusahaan kurir Pronto pimpinan Darren Liu datang mengunjunginya. Awalnya Darren ingin mendirikan agen di Indonesia, namun melihat potensi WorldPak, pengusaha asal Singapura itu justru berniat membeli WorldPak. “Untuk berkembang, WorldPak membutuhkan dana segar. Ya akhirnya saya menjual kepemilikan WorldPak sebanyak 60% dan saya hanya 40%,” ujar Johari.


Meski mendapat keuntungan berlipat dari modal yang ia keluarkan, bahkan masih memiliki 40%, ia mengaku sangat berat hati karena harapannya untuk mendirikan sebuah perusahaan nasional dibidang yang ia kuasai harus kandas seketika, “Sungguh sangat berat hati. Ada sebuah keinginan yang sudah terwujud namun kembali kandas,” ujarnya mengenang.


Pada tahun 1989, sebuah kebijakan yang dikeluarkan Kantor Pusat Pronto di Singapura, memaksa Johari menjual seluruh saham yang dimilikinya. WorldPak pun benar-benar terlepas. Dan kesabaran kembali menjadi sikap yang harus ia ambil.


Ia pun kembali menganggur. Namun tidak hilang akal, Johari lantas mencari obyekan di bandara dengan membantu customer dalam pengurusan kepabeanan agar barang dapat dikeluarkan pihak bandara, “Alhamdulilah teman-teman di Singapura tetap mempercayakan kepabeanan barang-barang mereka pada saya, termasuk dari TIKI,” ungkapnya bersyukur dapat tetap survive dan optimis.


Performance Johari yang dapat dipercaya, nyatanya bukan saja diperhatikan kalangan pengusaha asal Singapura, namun juga beberapa pejabat PT Titipan Kilat (TIKI) yang kemudian mengundang dirinya untuk datang mempresentasikan konsepnya dihadapan sejumlah Direksi TIKI. Terlintas dibenaknya, kalau saya diterima TIKI, kata Jouhari, saya akan membuat perusahaan ekspedisi berstandar internasional, “Dengan kualitas yang memuaskan,” ungkapnya optimis.


Namun terkejutlah dia, bukannya bergabung di TIKI, justru sang pemilik Soeprapto Suparno, mempercayakan dirinya untuk mendirikan sebuah perusahaan yang kini dikenal sebagai PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), dengan target; menangkap potensi pasar dari dampak globalisasi yang tengah terjadi.






“Saya sungguh bersyukur. Harapan untuk membangun perusahaan nasional dibidang ekspedisi dan logistik yang mencangkup jaringan dunia internasional, akhirnya benar-benar didepan mata,” ujar Johari senang. Sejak itu, optimisme menjadi bekal dirinya dalam menahkodai JNE hingga berkembang dan menjadi salah satu pemain Indonesia yang diperhitungkan di bisnis ekspedisi dan logistik mancanegara. (asm)

Sumber:Goodhoki."Kisah Johari zein membangun TIKI JNE."https://www.kaskus.co.id/thread/50e40abce374b48c57000007/kisah-johari-zein-membangun-tiki-jne/ (Diakses 27 maret 2017)


Jika anda ingin perubahan hidup




 Hubungi:
Santy Marlina- Konsultan Independen Oriflame
Pin : 
546D27CF
SMS : 081219992862  

KISAH PENDIRI MAICIH



Tak pernah terbayangkan oleh Reza Nurhilman jika perkenalannya dengan seorang nenek tiga tahun lalu menjadi awal kesuksesannya berbisnis. Pemuda 23 tahun ini menceritakan bagaimana ia bisa menemukan resep keripik singkong "setan" Maicih, yang kini menjadi perbincangan hangat di dunia maya dan tenar di kalangan anak muda Bandung.


Sekitar 2008, Reza diajak oleh seorang temannya ke daerah Cimahi dan mencicipi keripik buatan si nenek yang enggan ia sebutkan namanya. "Saya cicipin keripiknya dan memang enak," kata Reza atau biasa disebut Axl, Presiden Keripik Maicih, saat berbincang dengan Tempo di salah satu kafe di Bandung. 

Saat itu bungsu dari tiga bersaudara ini masih bekerja serabutan. Sesekali ia mengikuti pelatihan motivasi sumber daya manusia. Ia belum terpikir akan menggeluti bisnis itu. Baru pada Juni tahun 2009, Axl kembali mengunjungi rumah nenek itu. Ia melihat si nenek hanya membuat keripik pada saat-saat tertentu dan pemasarannya amat terbatas. Terlintas dalam pikirannya untuk membangun usaha menjual keripik.

"Saya menanyakan resep keripik buatannya dan nenek tidak keberatan saya juga membuat keripik dengan resep sama," ia menjelaskan.

Dengan bermodal Rp 15 juta, Axl mulai memproduksi keripik yang diberi merek Maicih sebanyak 50 bungkus per hari. Ia membuat perbedaan tingkat kepedasan dari level 1 hingga level 5. "Saya mulai ngider memasarkan keripik dengan memberikan sampel ke teman, saudara, memanfaatkan Twitter dan Facebook," katanya.




Pada 11 Februari 2010, di Paris Van Java Mall, Bandung, digelar acara trademark market. Kesempatan ini digunakan Axl untuk meluaskan pasar keripik Maicih. Ia merasa terbantu oleh berlangsungnya acara itu. Pasarnya bertambah. "Artis dan para pejabat jadi tahu dan penasaran dengan keripik Maicih," katanya. 

Nama Maicih, kata mahasiswa Manajemen Universitas Maranatha Bandung ini, diambil dari istilah dompet kecil yang suka dipakai ibu-ibu. Nama ini juga mengundang rasa penasaran konsumen karena terdengar nyeleneh. Pemasarannya dibantu oleh teman-temannya di sekolah menengah atas dan saudaranya. Walhasil, peminat keripik Maicih mulai banyak. "Awalnya karena penasaran dengan nama Maicih-nya," ucapnya.

Dalam sebulan, respons atas keripik itu mulai bermunculan. Kebanyakan mengomentari penyedap rasa yang amat dominan. "Saya langsung memperbaikinya karena enggak mau kehilangan pelanggan," ujarnya. Axl juga mulai mengenal selera pelanggan. "Lebih banyak yang suka keripik dengan kepedasan dari level 3 sampai 5," katanya. "Ada juga yang level 10, sangat pedas, tapi itu limited edition, gak diproduksi setiap hari."

Dalam menjalankan usahanya, Axl menerapkan prinsip totalitas, loyalitas, dan sinergi. Ia berharap kepercayaan pelanggan terjaga dan kekompakan tim pemasaran tetap berlangsung. Loyalitas terhadap keripik Maicih ini mendorong mereka membentuk satu komunitas yang bernama Icihers. Komunitas ini kebanyakan perempuan. Mereka amat aktif menyebarkan informasi tentang keripik Maicih.


Axl mengucapkan rasa terima kasihnya kepada kolega, saudara, dan para Icihers yang telah loyal memasarkan keripiknya. "Sehingga semakin banyak orang yang 'tericih-icih' (istilah ketagihan keripik Maicih)," ujarnya. 

Namun bukan berarti perjalanan bisnis Axl selalu berjalan mulus. Pada November tahun 2010, keripik Maicih tidak diproduksi akibat kurangnya alat penggorengan yang masih memakai tungku. "Pelanggan makin banyak tapi kapasitas penggorengan kurang," kata dia. Selama sebulan ia harus memperbaiki tunggu itu.



Saat ini dalam sehari ia bisa memproduksi 2.000 bungkus. "Selalu habis," ujar Axl. Ia berencana akan menambah jumlah produksi mencapai 10 ribu bungkus per hari. Axl, yang berasal dari keluarga ekonomi kurang mampu, tak menyangka usahanya bakal sesukses ini. Saat ini omzet penjualan keripik Maicih dalam sehari mencapai Rp 22 juta dan dalam sebulan bisa mencapai 7 milyar. Harga keripik dibanderol antara Rp 11 ribu dan Rp 15 ribu untuk luar Bandung.


Pelanggan di luar Bandung juga bisa memesan Maicih melalui sistem online di ngiderngiler.com. Dalam waktu dekat, Axl juga akan membuat wardrobe Maicih berupa kaus dan merchandise. "Saya ingin Maicih menjadi ciri khas Jajanan Bandung," kata dia.

Sumber:

Mulia,inspirasi."Kisah sukses Reza nurhilman,sang Presiden keripik maicih."http://inspirasisuksesmulia.blogspot.co.id/2013/01/kisah-sukses-reza-nurhilman-sang.html (Diakses 22 maret 2017)


Jika anda ingin perubahan hidup



 Hubungi:
Santy Marlina- Konsultan Independen Oriflame
Pin : 
546D27CF
SMS : 081219992862  

Selasa, 21 Maret 2017

KISAH SEORANG TUKANG SAPU JADI PENGUSAHA

Anda boleh tidak percaya saat mendengar ada seorang pengusaha sukses yang dulunya bekerja sebagai tukang sapu, namun Tri Sumono adalah bukti nyata akan kisah sukses ini dan sekarang ia mempunyai pendapatan per bulan hingga ratusan juta. Salut dan kagum dengan perjuangannya demi menggapai mimpi,  CV 3 Jaya yang dirintisnya, serta usaha lain seperti peternakan burung, jahe dan pertanian padi, dan masih banyak lagi membuat omzet yang diterima Pak Tri saat ini mencapai lebih dari Rp 500 juta per bulan.
Luar biasa… Mungkin benar kata pepatah roda itu berputar-kadang diatas kadang juga dibawah.  Berikut kita simak Kisah Suksesnya.

Pengusaha Sukses yang satu ini dulunya adalah seorang tukang sapu. Tri Sumono nama aslinya. Seorang pria kelahiran Gunung Kidul 7 Mei 1973 dan ia hanyalah seorang lulusan SMA tanpa keahlian.  Pada tahun 1993 ia nekad merantau ke Kota Jakarta meskipun hanya berbekal tas berisi kaos dan ijazah SMA yang baru diperolehnya. Sesampai di Jakarta Tri Sumonomulai mencari pekerjaan apa saja tanpa memilih-milih. Hal ini ia lakukan untuk bertahan hidup.

Pekerjaan pertama yang ia dapat adalah menjadi buruh bangunan di Ciledug – Jakarta Selatan. Selang beberapa bulan ia akhirnya dapat tawaran untuk jadi tukang sapu di sebuah kantor di Palmerah – Jakarta Barat.
Tawaran untuk jadi tukang sapu langsung diambilnya tanpa pikir panjang. Dengan anggapan bahwa menjadi tukang sapu akan lebih mudah dibanding jadi kuli bangunan. Dari tukang sapu kemudian diangkat menjadi office boy. Hal ini ia dapat lantaran kinerjanya yang sangat baik.

Dari office boy, ia kembali mendapat tawaran menjadi tenaga pemasar hingga karirnya menajak sampai menjadi penanggung jawab gudang.
Selama bekerja di kantor, Tri Sumono juga coba-coba mencari penghasilan tambahan. Pada saat libur kantor atau setiap hari Sabtu dan minggu ia berjualan pernak pernik aksesori seperti jepit rambut, kalung dan lain-lain di Stadion Gelora Bung Karno. Usahanya ini ia lakoni selama 4 tahun dengan modal 100 ribu rupiah.
Dari pengalaman jualan ini kemudian ia berpikir, bahwa usaha sendiri ternyata lebih menjanjikan daripada jadi karyawan dengan gaji pas-pasan. Pada tahun 1997 ia nekad mundur dari pekerjaan kantor dan menekuni jualan aksesorinya hingga memiliki kios di Mall Graha Cijantung.
Tahun 1999, ia membeli rumah di Perumahan Pondok Ungu Bekasi Utara hasil dari penjualan kios di Mall Graha Cijantung karena ditawar orang dengan harga mahal. Di tempat baru inilah, perjalanan bisnis Tri dimulai.
Saat itu, ia langsung membuka toko sembako. Menurutnya bisnis ini lumayan menjanjikan karena ke depan, Perumahan Pondok Ungu tempatnya bermukim itu bakal berkembang dan menjadi ramai.
Pada saat itu Pondok Ungu masih terbilang sepi. Demi meramaikan kawasan tempatnya tinggal, ia kemudian membangun sebanyak 10 rumah kontrakan yang di pasarkan dengan harga miring. Rumah kontrakan ini kebanyakan disewa oleh pedagang keliling, seperti penjual bakso,dan gorengan.
Cerdas sekali Tri Sumono, selain mendapat hasil dari rumah kontrakan, para pedagang itu juga meramaikan toko sembako miliknya. Melihat took sembako Tri mulai ramai, banyak warga di luar tempat tinggalnya mulai mengenal tokonya.
Seiring waktu berjalan, naluri usahanya semakin menjadi. Pada tahun 2006, Tri mulai tertarik dengan bisnis pembuatan sari kelapa. Dari beberapa kabar yang diperolehnya diketahui bahwa untuk membuat sari kelapa adalah proses dari fermentasi air kelapa murni dengan bantuan bakteri Acetobacter xylium.
Tapi Tri tidak patah semangat, ia terus belajar bagaimana untuk menghasilkan sari kelapa yang baik dan berkualitas standar yang ditetapkan perusahaan. Seorang dosen di IPB ditemuinya dengan maksud untuk belajar fermentasi. Sang dosen awalnya enggan mengajari mengingat Tri yang hanya lulusan SMA pasti akan kesulitan menerima penjelasannya.
Keseriusan Tri untuk belajar dan kecerdikannya merayu, Pak dosen pun akhirnya mau mengajarinya selama dua bulan. Setelah banyak mengantongi ilmu, Tri pun memulai kembali produksi sari kelapanya.

Setelah produk sari kelapanya lumayan memuaskan, ia langsung memproduksi 10.000 nampan dan bisa lolos ke perusahaan. Produksi pertamanya ini senilai Rp 70 juta. Sekarang terbalik, beberapa perusahaan antri mengambil olahan sari kelapanya. Nah … sejak saat itulah perjalanan bisnis Tri Sumono terus maju dan berkembang.


Melalui Perusahaannya CV 3 Jaya, Tri Sumono mengelola banyak cabang usaha, antara lain, produksi kopi jahe sachet merek Hootri, toko sembako, peternakan burung, serta pertanian padi dan jahe. Bisnis lainnya, penyediaan jasa pengadaan alat tulis kantor (ATK) ke berbagai perusahaan, serta menjadi franchise produk Ice Cream Campina. “Saya juga aktif jual beli properti,” katanya.
Sumber:
"Kisah seorang tukang sapu yang sukses jadi pengusaha."http://ciputrauceo.net/blog/2013/11/11/kisah-seorang-tukang-sapu-yang-sukses-menjadi-pengusaha (Diakses 22 maret 2017)
Jika anda ingin perubahan hidup

 Hubungi:
Santy Marlina- Konsultan Independen Oriflame
Pin : 
546D27CF
SMS : 081219992862